TELAAH DASAR
dan TUJUAN PENDIDIKAN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Azizah Maulina Erzad, M.Pd
Disusun
Oleh:
Kelas
PAI-O semester 3
Muhammad Haidarullah :1410110559
Ahmad Muwafaqul Hilal :1410110561
Putri Setyo Utami
:1410110560
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Peningkatan
mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju.
Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan
disegala bidang. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan
pendidikan secara mendalam. Apabila kita telah memamahami dasar dan tujuan
penulis yakin bahwa kita bisa memajukan pendidikan.
Dasar dan
tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan
pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik
akan dibawa.[1]
Bahkan, biasanya dasar dan tujuan inilah juga yang merupakan karakteristik pendidikan suatu bangsa, yang
membedakannya dengan bangsa-bangsa yang lain.
Tanpa
perumusan tujuan pendidikan yang jelas kita seakan-akan belajar tanpa pedoman,
sehingga banyak kemungkinan belajar kea rah yang sesat. Perumusan tujuan
pendidikan sebenarnya merupakan “pati-sari” daripada seluruh renungan pendidikan.[2]
Oleh karena itu, penulis memberi gambaran tentang dasar dan tujuan
pendidikan secara umum agar para calon pendidik tahu kemana pendidikan diarahkan nantinya
serta dapat ikut berperan aktif dalam membangun pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis dapat merumuskan beberapa rumusan
masalah. Guna mengupas sedikit tentang dasar dan tujuan pendidikan, yaitu:
1.
Apa landasan atau dasar pendidikan?
2.
Bagaimana tujuan pendidikan pada umumnya?
C.
Tujuan Rumusan Masalah
1.
Memahami dan menanamkan dasar pendidikan di Indonesia pada calon
pendidik
2.
Memahami dan menanamkan tujuan pendidikan secara umum dan di
Indonesia secara khususnya untuk ditanamkan pada jiwa para calon pendidik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Landasan atau Dasar Pendidikan
Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas. Oleh
karena itu, landasan merupakan tempat bertumpu, titik tolak, dan pijakan dasar.
Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat materiil dan konseptual.
Landasan yang bersifat konseptual identik dengan asumsi. Dengan demikian,
landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik
tolak praktik pendidikan dan studi pendidikan.[3] Berikut landasan pendidikan dari berbagai segi:
1.
Landasan Agama
Landasan ini, landasan yang paling mendasar dari landasan-landasan
pendidikan, sebab landasan agama merupakan landasan yang diciptakan oleh Allah
SWT.[4]
Semua aspek yang berhubungan dengan pendidikan ditujukan pada upaya
melaksanakan perintah yang terdapat di dalam ajaran agama.[5]
2.
Landasan Filosofi
Filsafat menelaah sesuatu secara radikal sampai akar-akarnya,
menyeluruh dan konspetual, yang menghasilkan konsep mengenai kehidupan dan
dunia (temasuk pendidikan). Landasan filosofis terhadap pendidikan dikaji
melalui filsafat pendidikan, yang mengkaji pendidikan dari sudut filsafat.[6] Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara
mendalam sampai akar-akarnya mengenai pendidikan.[7]
3.
Landasan Hukum (Yuridis)
Asumsi yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak praktik pendidikan dan
studi pendidikan.[8]
4.
Landasan Psikologis
Landasan psikologis pendidikan harus
mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, peserta didik dipandang
sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan mereka.[9]
Landasan ini penting dalam pelaksanaan pendidikan karena keberhasilan
pendidikan dalam menjalankan tugas sangat dipengaruhi oleh pemahaman tentang
peserta didik.[10]
5.
Landasan Sejarah
Landasan ini mengacu pada cita-cita dan
praktik pendidikan masa lampau, sebab mempunyai implikasi terhadap tujuan
pendidikan, kurikulum, isi penyelenggaraan pendidikan, metode pendidikan,
pengelolaan pendidikan dan kesempatan.[11]
6.
Landasan Sosial-Budaya
Dalam sosial, tugas pendidikan mengembangkan aspek
sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya
mengembangkan dirinya. Dalam aspek budaya, dapat dikatakan tidak ada pendidikan
yang tidak dimasuki unsur budaya.[12]
7.
Landasan Sosiologi
Sosiologi memberi bantuan kepada pendidikan
dalam wujud sosiologi pendidikan. Perwujudan cita-cita pendidikan sangat
membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep atau teori sosiologi memberi petunjuk
kepada guru tentang bagaimana seharusnya membina para siswa agar mereka
memiliki hidup yang harmonis.[13]
8.
Landasan Ekonomi
Landasan ini saling berkaitan dengan
pendidikan. Masalah pendidikan akan mendukung terhadap kelanjutan eknomi. Dan
masalah ekonomi akan mendukung terhadap kelanjutan pendidikan.[14]
9.
Landasan IPTEK
Pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi
memiliki kaitan yang sangat erat. Iptek menjadi bagian utama dalam isi
pembelajaran. Dengan kata lain, pendidikan berperan sangat dalam pewarisan dan
pengembangan iptek. Iptek merupakan salah satu hasil dari usaha manusia
mencapai kehidupan yang lebih baik.[15]
B.
Tujuan-Tujuan Pendidikan
Di dalam bukunya Beknopte Theoritische Paedagodiek, Langeveld
mengutarakan macam-macam tujuan pendidikan sebagai berikut:
1.
Tujuan Umum
Tujuan
umum ialah tujuan yang telah ditetapkan oleh pendidik dan selalu dihubungkan
dengan kenyataan pada anak didik dan dihubungkan dengan syarat-syarat dan
alat-alat untuk mencapai tujuan. Tujuan
umum selalu dilaksanakan dalam benuk khusus mengingat keadaan dan faktor yang
terdapat pada anak didik dan lingkungannya, seperti sifat pembawaan, peran
keluarga, masyarakat dan lingkungan pergaulannya.[16]
2.
Tujuan Khusus
Tujuan
ini sebenarnya penjelasan dari tujuan umum, sebab untuk menuju ke tujuan umum
diatas tiap-taip anak tentu mempunyai jalan sendiri atau semua anak tidaklah
sama.[17]
3.
Tujuan Tak Sempurna
Tujuan
ini mengenai segi-segi kepribadian manusia yang tertentu yang hendak dicapai
dengan pendidikan seperti nilai-nilai keindahan, kesusilaan, keagamaan, dan
seksual. Tujuan ini bergantung kepada tujuan umum dan tidak dapat terlepas dari
tujuan umum, sebab bila memisahkan dari tujuan umum akan berat sebelah dan
berarti tidak megakui kepribadian manusia.[18]
4.
Tujuan Sementara
Tujuan
sementara ini merupakan tempat-tempat perhentian sementara pada jalan menuju ke
tujuan umum, seperti anak dilatih berbicara.[19]
Dan juga tujuan ini tingkatan-tingkatan untuk menuju kepada tujuan umum dan
untuk mencapainya harus menginngat dan memperhatikan jalannya perkembangan anak
didik.[20]
5.
Tujuan Perantara
Tujuan
ini sama dengan tujuan sementara, tetapi khusus mengenai pelaksanaan teknis
dari pada tugas belajar.[21]
Misalnya, belajar membaca, setelah itu untuk apa belajar membaca itu, sehingga
dapat berbagai kemungkinan untuk mencapainya, dari pandang itu sebagai tujuan
perantara seperti metode membaca.
6.
Tujuan Isidental
Tujuan
ini hanya sebagai kejadian-kejadian yang merupakan alat-alat yang terlepas pada
jalan yang menuju tujuan umum. Misalnya, seorang ayah memanggil anaknya sepaya
masuk ke dalam rumah, agar mereka tidak terlalu lelah atau untuk makan bersama
, ayah itu menuntut supaya perintahnya itu ditaati.[22]
Dengan kata lain, tujuan isidental tujuan tersendiri yang bersifat seketika.[23]
Tujuan pendidikan dikaji dari berbagai
dimensi-dimensi kehidupan, sebagai berikut:
1.
Dimensi Agama
Untuk membangun kesadaran beragama, membina,
dan meningkatkan pengalaman agama pada diri peserta didik sehingga menjadi
manusia yang betul-betul beriman dan bertakwa kepada Tuhannya.
2.
Dimensi Diri-Manusia
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran dan
pemahaman peserta didik tentang potensi dirinya dan membangun semangat untuk
mengembangkan potensi diri yang memungkinkannya untuk menjadi manusia yang
percaya diri dan mandiri.
3.
Dimensi Sosial
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran dan
kemampuan peserta didik untuk berinteraksi dengan sesama peserta didik, guru, dan lingkungannya.
4.
Dimensi Ekonomi
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran peserta
didik tentang pentingnya pengetahuan baru, keterampilan baru, dan sikap baru
serta kemauan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjadi
peningkatan pendapatan, tabungan, dan modal investasi untuk kepentingan dan
kemajuan kehidupannya di masa depan.
5.
Dimensi Budaya
Untuk menanamkan nilai-nilai budaya pada
peserta didik agar mereka memiliki kesadaran dan kemauan untuk memahami dan
memelihara nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh generasi terdahulu untuk
kemajuan diri, bangsa dan negaranya.
6.
Dimensi Politik
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran peserta
didik tentang pentingnya keikutsertaan dalam proses dan pelaksanaan keputusan
yang berkenaan dengan kepentingan hidupnya.
7.
Dimensi Keamanan
Untuk menanamkan pada diri peserta didik
tentang pentingnya keamanan dan membangung kesadaran diri dan kewajiban untuk
ikut menciptakan keamanan dalam kehidupan masyarakat.
8.
Dimensi IPTEK
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran peserta
didik tentang pentingnya IPTEK dan kemauan serta kemampuan mendayagunakan IPTEK
dalam kehidupan sehari-hari.[24]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Landasan-landasan pendidikan sangat penting
untuk mengembangkan pendidikan yang bermartabat. Manusia akan memiliki harkat
dan martabat sangat mulia dibandingkan dengan hewan, sebab manusia dianugerahi
hati nurani dan akal pikiran. Untuk memperoleh semua itu, diperlukan
landasan-landasan pendidikan yang kuat dan senantiasa dikembangkan dari
berbagai macam meliputi landasan agama, filosofi, hukum, psikologi, sejarah,
sosial budaya, sosiologi ekonomi dan IPTEK.
Menurut Langeveld tujuan pendidikan pada
umumnya dibedakan menjadi enam bagian, yaitu tujuan umum, khusus, tak sempurna,
sementara, perantara dan isedential. Secara umum tujuan pendidikan adalah untuk
mengembangkan potensi bawaan manusia agar dapat dikembangkan secara optimal dan
mampu melakukan tugas dan kewajiban sebagai khalifah di bumi dan secara
spesifik sebagai subjek pembangunan guna mencapai kebahagiaan hidup sekarang
dan mendatang.
Dengan kata lain, tujuan pendidikan dikaji
dari berbagai dimensi kehidupan, diantaranya, dimensi agama, diri-manusia,
sosial, ekonomi, budaya, politik, keamanan dan IPTEK.
B. Saran
Sebagai calon pendidik, seharusnya mengetahui
dan memahami dasar, fungi serta tujuan pendidikan. Karna bila tidak memahaminya
lantas bagaimana bisa mengajar dan mendidik anak didiknya dan mau diarahkan
kemana pendidikan. Bahkan orang tua harus juga mengetahui dasar dan tujuan
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Barnadib,
Sutari Imam. 1976. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta:
Andi Offset
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Banjarmasin: PT. Rajagrafindo Persada
Kadir,
Abdul., dkk. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Purwanto, M.
Ngalim. 1994. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya
S,
Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung:
CV Pustaka Setia
[1]
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Banjarmasin: PT. Rajagrafindo
Persada, 2005), hlm. 137
[2]
Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta:
Andi Offset, 1976), hlm. 52
[3]
Tatang S., Ilmu Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 23
[4]
Abdul Kadir dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), hlm. 94
[5]
Tatang S., Ilmu pendidikan, hlm. 23
[16] M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan
Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 20
[17]
Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta:
Andi Offset, 1976), hlm. 49
[18] M.
Ngalim Purwantio, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, hlm. 21
[21]
Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis,, hlm. 51
[23]
Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis,, hlm. 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar