Sabtu, 20 Februari 2016

Makalah Ilmu Pendidikan: Dasar dan Tujuan Pendidikan



TELAAH DASAR dan TUJUAN PENDIDIKAN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Azizah Maulina Erzad, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelas PAI-O semester 3
Muhammad Haidarullah         :1410110559
Ahmad Muwafaqul Hilal        :1410110561
Putri Setyo Utami                   :1410110560











SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2015


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam. Apabila kita telah memamahami dasar dan tujuan penulis yakin bahwa kita bisa memajukan pendidikan.
Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa.[1] Bahkan, biasanya dasar dan tujuan inilah juga yang merupakan  karakteristik pendidikan suatu bangsa, yang membedakannya dengan bangsa-bangsa yang lain.
Tanpa perumusan tujuan pendidikan yang jelas kita seakan-akan belajar tanpa pedoman, sehingga banyak kemungkinan belajar kea rah yang sesat. Perumusan tujuan pendidikan sebenarnya merupakan “pati-sari” daripada seluruh renungan  pendidikan.[2]
Oleh karena itu, penulis memberi gambaran tentang dasar dan tujuan pendidikan secara umum agar para calon pendidik tahu kemana pendidikan diarahkan nantinya serta dapat ikut berperan aktif dalam membangun pendidikan.






B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis dapat merumuskan beberapa rumusan masalah. Guna mengupas sedikit tentang dasar dan tujuan pendidikan, yaitu:
1.      Apa landasan atau dasar pendidikan?
2.      Bagaimana tujuan pendidikan pada umumnya?

C.    Tujuan Rumusan Masalah
1.      Memahami dan menanamkan dasar pendidikan di Indonesia pada calon pendidik
2.      Memahami dan menanamkan tujuan pendidikan secara umum dan di Indonesia secara khususnya untuk ditanamkan pada jiwa para calon pendidik


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Landasan atau Dasar Pendidikan
Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas. Oleh karena itu, landasan merupakan tempat bertumpu, titik tolak, dan pijakan dasar. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat materiil dan konseptual. Landasan yang bersifat konseptual identik dengan asumsi. Dengan demikian, landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak praktik pendidikan dan studi pendidikan.[3] Berikut landasan pendidikan dari berbagai segi:
1.      Landasan Agama
Landasan ini, landasan yang paling mendasar dari landasan-landasan pendidikan, sebab landasan agama merupakan landasan yang diciptakan oleh Allah SWT.[4] Semua aspek yang berhubungan dengan pendidikan ditujukan pada upaya melaksanakan perintah yang terdapat di dalam ajaran agama.[5]
2.      Landasan Filosofi
Filsafat menelaah sesuatu secara radikal sampai akar-akarnya, menyeluruh dan konspetual, yang menghasilkan konsep mengenai kehidupan dan dunia (temasuk pendidikan). Landasan filosofis terhadap pendidikan dikaji melalui filsafat pendidikan, yang mengkaji pendidikan dari sudut filsafat.[6] Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai akar-akarnya mengenai pendidikan.[7]
3.      Landasan Hukum (Yuridis)
Asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak praktik pendidikan dan studi pendidikan.[8]

4.      Landasan Psikologis
Landasan psikologis pendidikan harus mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, peserta didik dipandang sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan mereka.[9] Landasan ini penting dalam pelaksanaan pendidikan karena keberhasilan pendidikan dalam menjalankan tugas sangat dipengaruhi oleh pemahaman tentang peserta didik.[10]
5.      Landasan Sejarah
Landasan ini mengacu pada cita-cita dan praktik pendidikan masa lampau, sebab mempunyai implikasi terhadap tujuan pendidikan, kurikulum, isi penyelenggaraan pendidikan, metode pendidikan, pengelolaan pendidikan dan kesempatan.[11]
6.      Landasan Sosial-Budaya
Dalam sosial, tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya mengembangkan dirinya. Dalam aspek budaya, dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya.[12]
7.      Landasan Sosiologi
Sosiologi memberi bantuan kepada pendidikan dalam wujud sosiologi pendidikan. Perwujudan cita-cita pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep atau teori sosiologi memberi petunjuk kepada guru tentang bagaimana seharusnya membina para siswa agar mereka memiliki hidup yang harmonis.[13]
8.      Landasan Ekonomi
Landasan ini saling berkaitan dengan pendidikan. Masalah pendidikan akan mendukung terhadap kelanjutan eknomi. Dan masalah ekonomi akan mendukung terhadap kelanjutan pendidikan.[14]
9.      Landasan IPTEK
Pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan yang sangat erat. Iptek menjadi bagian utama dalam isi pembelajaran. Dengan kata lain, pendidikan berperan sangat dalam pewarisan dan pengembangan iptek. Iptek merupakan salah satu hasil dari usaha manusia mencapai kehidupan yang lebih baik.[15]

B.     Tujuan-Tujuan Pendidikan
Di dalam bukunya Beknopte Theoritische Paedagodiek, Langeveld mengutarakan macam-macam tujuan pendidikan sebagai berikut:
1.      Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang telah ditetapkan oleh pendidik dan selalu dihubungkan dengan kenyataan pada anak didik dan dihubungkan dengan syarat-syarat dan alat-alat untuk mencapai tujuan.  Tujuan umum selalu dilaksanakan dalam benuk khusus mengingat keadaan dan faktor yang terdapat pada anak didik dan lingkungannya, seperti sifat pembawaan, peran keluarga, masyarakat dan lingkungan pergaulannya.[16]
2.      Tujuan Khusus
Tujuan ini sebenarnya penjelasan dari tujuan umum, sebab untuk menuju ke tujuan umum diatas tiap-taip anak tentu mempunyai jalan sendiri atau semua anak tidaklah sama.[17]
3.      Tujuan Tak Sempurna
Tujuan ini mengenai segi-segi kepribadian manusia yang tertentu yang hendak dicapai dengan pendidikan seperti nilai-nilai keindahan, kesusilaan, keagamaan, dan seksual. Tujuan ini bergantung kepada tujuan umum dan tidak dapat terlepas dari tujuan umum, sebab bila memisahkan dari tujuan umum akan berat sebelah dan berarti tidak megakui kepribadian manusia.[18]
4.      Tujuan Sementara
Tujuan sementara ini merupakan tempat-tempat perhentian sementara pada jalan menuju ke tujuan umum, seperti anak dilatih berbicara.[19] Dan juga tujuan ini tingkatan-tingkatan untuk menuju kepada tujuan umum dan untuk mencapainya harus menginngat dan memperhatikan jalannya perkembangan anak didik.[20]
5.      Tujuan Perantara
Tujuan ini sama dengan tujuan sementara, tetapi khusus mengenai pelaksanaan teknis dari pada tugas belajar.[21] Misalnya, belajar membaca, setelah itu untuk apa belajar membaca itu, sehingga dapat berbagai kemungkinan untuk mencapainya, dari pandang itu sebagai tujuan perantara seperti metode membaca.
6.      Tujuan Isidental
Tujuan ini hanya sebagai kejadian-kejadian yang merupakan alat-alat yang terlepas pada jalan yang menuju tujuan umum. Misalnya, seorang ayah memanggil anaknya sepaya masuk ke dalam rumah, agar mereka tidak terlalu lelah atau untuk makan bersama , ayah itu menuntut supaya perintahnya itu ditaati.[22] Dengan kata lain, tujuan isidental tujuan tersendiri yang bersifat seketika.[23]







Tujuan pendidikan dikaji dari berbagai dimensi-dimensi kehidupan, sebagai berikut:
1.      Dimensi Agama
Untuk membangun kesadaran beragama, membina, dan meningkatkan pengalaman agama pada diri peserta didik sehingga menjadi manusia yang betul-betul beriman dan bertakwa kepada Tuhannya.
2.      Dimensi Diri-Manusia
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran dan pemahaman peserta didik tentang potensi dirinya dan membangun semangat untuk mengembangkan potensi diri yang memungkinkannya untuk menjadi manusia yang percaya diri dan mandiri.
3.      Dimensi Sosial
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik untuk berinteraksi dengan sesama  peserta didik, guru, dan lingkungannya.
4.      Dimensi Ekonomi
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya pengetahuan baru, keterampilan baru, dan sikap baru serta kemauan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjadi peningkatan pendapatan, tabungan, dan modal investasi untuk kepentingan dan kemajuan kehidupannya di masa depan.
5.      Dimensi Budaya
Untuk menanamkan nilai-nilai budaya pada peserta didik agar mereka memiliki kesadaran dan kemauan untuk memahami dan memelihara nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh generasi terdahulu untuk kemajuan diri, bangsa dan negaranya.
6.      Dimensi Politik
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya keikutsertaan dalam proses dan pelaksanaan keputusan yang berkenaan dengan kepentingan hidupnya.
7.      Dimensi Keamanan
Untuk menanamkan pada diri peserta didik tentang pentingnya keamanan dan membangung kesadaran diri dan kewajiban untuk ikut menciptakan keamanan dalam kehidupan masyarakat.
8.      Dimensi IPTEK
Untuk menumbuh-kembangkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya IPTEK dan kemauan serta kemampuan mendayagunakan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari.[24]


BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Landasan-landasan pendidikan sangat penting untuk mengembangkan pendidikan yang bermartabat. Manusia akan memiliki harkat dan martabat sangat mulia dibandingkan dengan hewan, sebab manusia dianugerahi hati nurani dan akal pikiran. Untuk memperoleh semua itu, diperlukan landasan-landasan pendidikan yang kuat dan senantiasa dikembangkan dari berbagai macam meliputi landasan agama, filosofi, hukum, psikologi, sejarah, sosial budaya, sosiologi ekonomi dan IPTEK.
Menurut Langeveld tujuan pendidikan pada umumnya dibedakan menjadi enam bagian, yaitu tujuan umum, khusus, tak sempurna, sementara, perantara dan isedential. Secara umum tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi bawaan manusia agar dapat dikembangkan secara optimal dan mampu melakukan tugas dan kewajiban sebagai khalifah di bumi dan secara spesifik sebagai subjek pembangunan guna mencapai kebahagiaan hidup sekarang dan mendatang.
Dengan kata lain, tujuan pendidikan dikaji dari berbagai dimensi kehidupan, diantaranya, dimensi agama, diri-manusia, sosial, ekonomi, budaya, politik, keamanan dan IPTEK.

B.     Saran
Sebagai calon pendidik, seharusnya mengetahui dan memahami dasar, fungi serta tujuan pendidikan. Karna bila tidak memahaminya lantas bagaimana bisa mengajar dan mendidik anak didiknya dan mau diarahkan kemana pendidikan. Bahkan orang tua harus juga mengetahui dasar dan tujuan pendidikan.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Barnadib, Sutari Imam. 1976. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis.  Yogyakarta: Andi Offset
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Banjarmasin: PT. Rajagrafindo Persada

Kadir, Abdul., dkk. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Purwanto, M. Ngalim. 1994. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya
S, Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan.  Bandung: CV Pustaka Setia


[1] Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Banjarmasin: PT. Rajagrafindo Persada, 2005), hlm. 137
[2] Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta: Andi Offset, 1976), hlm. 52
[3] Tatang S., Ilmu Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 23
[4] Abdul Kadir dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 94
[5] Tatang S., Ilmu pendidikan, hlm. 23
[6] Tatang S., Ibid, hlm. 24
[7] Abdul Kadir dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, hlm. 95
[8] Tatang S., Ilmu Pendidikan, hlm. 37
[9] Abdul Kadir dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, hlm. 97
[10] Tatang S., Ilmu Pendidikan, hlm. 38
[11] Tatang S., Ibid, hlm. 52 dan 53
[12] Abdul Kadir dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, hlm. 99
[13] Abdul Kadir dkk, Ibid, hlm. 100
[14] Abdul Kadir dkk, Ibid, hlm. 105
[15] Abdul Kadir dkk, Ibid, hlm. 101
[16]  M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 20
[17] Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta: Andi Offset, 1976), hlm. 49
[18] M. Ngalim Purwantio, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, hlm. 21
[19]M. Ngalim Purwantio, Ibid,
[20] M. Ngalim Purwantio, Ibid, hlm. 22
[21] Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis,, hlm. 51
[22]  M. Ngalin Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, hlm. 22
[23] Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis,, hlm. 50
[24] Rulam Ahmadi, Pengantar Pendidikan¸(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 50-51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar